Disini saya cm mau berbagi cerita, mungkin ada yg sepengalaman atau mungkin sedang merasakan.
Setelah lulus kuliah d fkip mat di suatu univ di Jember, saya pernah bekerja di salah satu Bimbel yang cukup terkenal di jember. Sebut saja bimbel N. Disana awalnya biasa saja. Ngajar pulang dan sedikit sosialisasi dg org2 disana.
Di sana ada beberapa posisi. Pengajar (Mapel MTK, Kim, Bio, Fis, Bing, Bind, Sej, Eko), Pendidikan (pengatur jadwal les dan yg mengisi), Kary. Front office, Penjaga Bimbel, Kepala Cabang, dan kepala wilayah.
Disana awalnya biasa saja, saat itu saya juga berstatus *in a engangement relationship*. Katanya sih ada beberapa yang mencoba mendekati, syaa sendiri tidak merasa. Ya kerja hanya ngajar pulang. Mencoba tidak terlalu banyak omong, karna sy masih baru.
Ada pengajar bio yang tiba2 aneh, saya biarkan. Saya kira beliau mmg seperti itu dan sy g mungkin ke ge er an. Beliau sering chat dan lama2 risih juga. Risih dan akhirnya tunanganku tau dan kita bertengkar, sampai tunanganku ngehubungi si pengajar bio. Akhirnya ak minta sm pengajar bio untuk tidak lagi berhubungan apapun dg saya kecuali sangat mendesak ttg pekerjaan. (sementara sudah)
Lalu ada si kepala cabang, katanya dya mendekati ku, oh ya? Aku tidak tau juga. Kalau ini kayanya mundur teratur dan tidak bermasalah.
Suatu hari, hari2 berjalan biasa hingga aku hampir 2 bulan bekerja,
Ada undangan pernikahan yang cukup. Jauh, kebanyuwangi. Ya akhirnya aku yg tidak pernah keluar terlalu jauh, takut untuk berpamitan ke org tuaku. Hingga salah seorang pengajar bing berniat membantu berbicara ke org tuaku dan skalian menjemputku dr rumah ke kantor untuk berkumpul dg yg lain dan naik mobil bersama. Karna itu hari sudah malam. Berangkat jam8 malm dari rumah, saya tidak berani mengendarai motor sendiri karna pulang dr kantor pasti akan malam sekali atau dini hari. Mengingat jember banyuwangi sekitar 2 jam.
Dan semua dimulai dari sana,
Mas pengajar bing katanya mmg dekat dg salah satu petugas front office di sana, saya sbg pengajar baru dan tidak mau ikut ngerumpi tidak pernah tau hal itu.
Dan perlahan sikap mereka aneh. Pelan2 memusuhiku dan dia.
Gosip kami dekat pun cepat menyebar. Entah bagaimana, karna gosip itu kami sering berbagi cerita ttg ketidak nyamanan di kantor.
Sering share pengalaman dia dulu juga di perlakukan sama.
Tibalah di hari dimana aku mengakhiri hub pertunanganku, dg alasan yg tdk perlu ak bagi disini. Tp mmg dr dulu sudah retak.
Dan tdk lama aku dapat panggilan untuk tes pcpm BI. Sangat gembira hingga jadwal mengajarku pun harus ke luar kota. Orang tuaku khawatir takut ak tidak konsen di jalan dan memintaku untuk berangkat bersama tmn kerjaku saja, akupun mengiyakan. Kok ya pas, mas bing itu juga memiliki jdwal yang sama, kamipun berangkat berdua. Tidak ada yg spesial.
Lalu di jalan pulang aku masih mampir membeli paketan internet ke temanku dan cod di suatu tmpat makan. Di tempat makan itu aku bersama mas bing makan malam bersama karna sambil menunggu kami juga blm makan malam, disana *mereka(2 org kary. front office)* mengaku bertemu kami tapi kami tidak menyapa mereka. Setelah itu ramailah kantor dan jadi permasalahan lagi karna katanya kami *tidak sopan*. Kata2 tidak sopan sebenarnya tidak pantas. Sy dan mas bing lebih tua drpada 2 orang itu. Dan jika mereka melihat kami tidakkah mereka harusnya juga menegur. *aneh si begini aja kok kantor rumpik ya.
Lalu sampailah di suatu hari saya harus brgkat ke bali untuk tes BI. Setiap sabtu sy ijin mengajar untuk alasan keluarga. Hingga untuk tes ke 2 sy harus jujur alasan sy, sy mengatakan sy sedang tes BI. Disitu sya sampai di panggil pimpinan karna itu menimbulkan kecemburuan *what the hell. Apa yg membuat cemburu, tes juga otak2 gue, duit pp juga duit gue, ijin g ngajar juga g dapet duit, kalo ada yg iri, sana apply juga. 😅menurut saya saat itu sih dalam hati
Lalu di sela itu saya dikirim untuk diklat pengajar di jogja. Sstelah sering ke bali lambung saya terganggu karna di bali sy jarang makan karna lidah jatim saya tidak mudah menerima rasa masakan bali.
Saya sedikit tdk enak badan di jogja, disana mas bing tiba2 ijin untuk ke jogja katanya menemui orang unesco untuk skolah darurat yg ia geluti. Sekalian bertemu saya. Hal itu membuat gosip di kantor kian santer, yang katanya mas bing menjemput sy dg mobil atau bla bla sy tidak tau lagi. *btw mobil2 dia napa lu sewot. Tapi tidak begitu, dia naik bus ke jogja yg katanya janjian dg org unesco. Entahlah saya tidak tahu kebenarannya.