Minggu, 16 Desember 2018

aku tak tahu *kesekian

sebenarnya aku tidak tahu, dengan siapa aku hidup selama ini. tidur seranjang. dan tinggal seatap.
dirinya tdk mudah aku pahami, kadang dia berusaha terlihat sangat menginginkanku, sangat mencintaiku. kadang dia ttp berusaha memperlakukanku dg baik walau dia menjauh.
apa apa yang dia katakan kebanyakan hanyalah dusta, yang perlahan terbuka.

aku tidak tahu siapa dia, isi hatinya sesungguhnya.
yang aku tahu, dia hanya teman hidup.
yang juga aku tidak tahu sampai kapan dia mampu bertahan di sampingku.

Kau Ajari Ku Terbiasa Tanpamu

Dulu, aku pernah berdua, tapi rasanya aku sendirian
dia membiarkan aku dengan pikiranku, membiarkan aku menyelesaikan diriku sendiri setiap kali ada permasalahan..
dia membuat aku "terbiasa" sendiri
saat dia tidak hadir dalam setiap undangan kehidupanku, disitu kursinya mulai terisi sosok lain..
selingkuh? tidak. aku sama sekali tidak membuat komitmen.
tapi hatiku lari, seperti semut menghampiri gula bercecer.. gembira.. ekspresi sumringah layaknya menemukan fatamorgana di tengah padang pasir

Tapi kini terulang..
Dia yang kuyakini belahan hidupku, yang tidak pernah membiarkanku merasa sepi dan sendiri saat kami bersama
perlahan sifatnya mengikis.. keramahan cintanya memudar .. dan sama saja, dia membuatku terbiasa sendiri
aku menyelesaikan hatiku sendiri
lama2 aku merasa ada atau tidak ada dia biasa saja.. hanya luka2 kecil yang membuatku terisak sesaat dan kemudian melupakannya
Dia membuatku menyembuhkan lukaku sendiri
lagi2, dia sama saja...
salahkah aku merasa kursi di sampingku kosong? salahkah aku merasa gelas di genggamanku tak pernah terisi??

aku tau, dia berkorban banyak hal untukku. tapi tdk dg waktu dan hatinya...
setiap malam seusai perselisihan. dia membiarkanku menangis sendiri di ujung ruangan
menghapus air mataku sendiri

jika aku bisa sendiri, kenapa harus ada dia....
dia mengajariku mandiri, mandiri tanpa nya...

Minggu, 30 September 2018

When his past being the nightmare.

suatu ketika, malam2 aku dan suami berjalan2 berkeliling kota menikmati malam, menyenangkan. dan apapun jadi bahasan, hal menyenangkan, keluh kesah. entah kenapa bahasan sampai kepada semi curhat ttg mantan.. semua biasa saja. berbagi cerita ttg masa lalu. belajar dr masa lalu hingga mensyukuri yang ada hari ini.
tiba2, dia bercerita. tetang mantan kekasihnya sebelum aku, dia perempuan sabar. mereka putus hanya karna jarak dan suamiku yg tdk sabar ketika si mantan mengujinya untuk break sebentar. memastikan apa cinta itu masih sama. dan dia bilang, jika aku type nya sama dg mantan kedua sblm aku. *dulu dia juga pernah menceritakannya, virgie, itu sebutannya. katanya, dia bossyy banget, level dewa. dan g ada bagusnya lah. thats why dy ketemu dg mantan yg sabar itu dan berselingkuh. dan nyaman.. sampai putus hanya karna ldr*

kaget aku, aku ternyata serendah  itu. mungkin dia lupa sudah bercerita segalanya kepadaku. menyakitkan untukku menyamakanku dg mantan kekasihnya. apalagi mantan kekasihnya yang dia selalu blg buruknya.

aku berpikir, apa posisinya sekarang sama seperti dlu ketika masih bersama si virgie itu? menunggu seorang wanita yang menyelamatkannya dr hubungan dengan wanita sepertiku? apa nanti jika ada wanita yang jauh lebih baik dr aku menemuinya, dia akan meninggalkanku? sama seperti yg dia lakukan kepada si virgie itu?

entah, aku jadi berfikir. banyak..
dan tak hanya berfikir, tapi hatiku sangat sakit. aku memang bukan istri yg sempurna, bukan pasangan yg sabar bahkan baik untuknya. kenapa dia memilihku?
hanya itu...

seketika obrolan itu menjadi ujung percakapan malam ini,..

Jumat, 31 Agustus 2018

keluhan pelanggan spbu ahmad yani jember

tanggal 26 agustus kemarin, hari minggu sekitar jam 11 siang, sepulang dr akad nikah shbt saya, ngisi lah bensin motor bersama suami, suaminbilang ngisi 20rb saja biar tidak ada kembalian. saya tdk mau karna sya prefer ngisi full tank karna tidak perlu sering2 ke spbu. akhirnya bensin sdh trlanjur di isi mas spbu menutuskan 10rb lalu diisi lagi full tank. saya mengiyakan.
lalu bensin terus diisi hingga angka mencapai 34rb sekian. saya mengingatkan mas petugas, "mas, berarti 45rb dong ya". masnya diam tanpa jawaban. saya hanya diam dalam hati mungkin mas ini sungkan ngmg sama saya krna saya sama suami. oke.
lalu suami saya memberi uang 50rb, di beri kembalian 15rb. loh saya kaget, bukannya harusnya 45rb habisnya, sy possthink, mungkin tadi ngisinya g dr nol, jd dimasukkan angka 10rb yang awal td baru diisi. maklum syaa juga tidak tahu berapa full tank vario dan tidak tahu cara kerja mesin bensin, syaa juga tidak mendengar masnya bilang "dari nol ya" seperti biasanya. oh okelah batin syaa. pelan2 syaa berjalan karna memang memakai kebaya, sambil mikir sih, mau tanya takut tidak di respon seperti sebelumnya. mau naik motor pelan2, masih membenarkan tas dan dompet, tb2 masnya bilang, "mas mas kurang 10rb". oh saya spontan dg santai " lah ya brati bener saya mas tadi blg 45rb" sambil ngulurkan uang. lah masnya marah2 bilang, "BERARTI HARUSNYA DI KEMBALIKAN BUKAN MALAH DI BAWA" loh la gue yang salah, kan sy sudah bilang, sudah memberikan uang 50rb. kl niat nakal ya tak bayar 35 knapa. masyaAllah duit 10rb mas ini nyebelin amat, langsung sontak sy ikut emosi, "loh, kok nyolot samean, kan sy sudah blg, dan sdh sy bayar lg, dan itu juga smean yg ngasihnya salah, kok marah ke konsumen, masih training lagi kok gini pelayanannya", suami saya tdk tinggal diam melihat saya di nyolotin tukang bensin, hingga ada petugas yang menengahi dia bertanya kronologinya, dn saya jelaskan seperti diatas, dy hanya menanggapi "ooh bgtu, saya kira mbak tidak bayar", masyaAllah....  ybs meminta kami melaporkan ke nomor pengaduan jatim, saya tidak mau, karna tidak akan ad tindak tegas. foto karyawan tsb jg sdh sy ambil. dan akan sy kirim langsung ke management spbu.

Kamis, 07 Juni 2018

When i was a teacher (part1)

Disini saya cm mau berbagi cerita, mungkin ada yg sepengalaman atau mungkin sedang merasakan.

Setelah lulus kuliah d fkip mat di suatu univ di Jember,  saya pernah bekerja di salah satu Bimbel yang cukup terkenal di jember. Sebut saja bimbel N. Disana awalnya biasa saja. Ngajar pulang dan sedikit sosialisasi dg org2 disana.
Di sana ada beberapa posisi. Pengajar (Mapel MTK, Kim, Bio,  Fis,  Bing, Bind, Sej,  Eko),  Pendidikan (pengatur jadwal les dan yg mengisi), Kary. Front office, Penjaga Bimbel, Kepala Cabang, dan kepala wilayah.
Disana awalnya biasa saja, saat itu saya juga berstatus *in a engangement relationship*. Katanya sih ada beberapa yang mencoba mendekati, syaa sendiri tidak merasa. Ya kerja hanya ngajar pulang. Mencoba tidak terlalu banyak omong, karna sy masih baru.
Ada pengajar bio yang tiba2 aneh, saya biarkan. Saya kira beliau mmg seperti itu dan sy g mungkin ke ge er an.  Beliau sering chat dan lama2 risih juga. Risih dan akhirnya tunanganku tau dan kita bertengkar, sampai tunanganku ngehubungi si pengajar bio. Akhirnya ak minta sm pengajar bio untuk tidak lagi berhubungan apapun dg saya kecuali sangat mendesak ttg pekerjaan. (sementara sudah)
Lalu ada si kepala cabang, katanya dya mendekati ku, oh ya?  Aku tidak tau juga. Kalau ini kayanya mundur teratur dan tidak bermasalah.
Suatu hari, hari2 berjalan biasa hingga aku hampir 2 bulan bekerja,
Ada undangan pernikahan yang cukup. Jauh, kebanyuwangi. Ya akhirnya aku yg tidak pernah keluar terlalu jauh, takut untuk berpamitan ke org tuaku. Hingga salah seorang pengajar bing berniat membantu berbicara ke org tuaku dan skalian menjemputku dr rumah ke kantor untuk berkumpul dg yg lain dan naik mobil bersama. Karna itu hari sudah malam. Berangkat jam8 malm dari rumah, saya tidak berani mengendarai motor sendiri karna pulang dr kantor pasti akan malam sekali atau dini hari. Mengingat jember banyuwangi sekitar 2 jam.
Dan semua dimulai dari sana,
Mas pengajar bing katanya mmg dekat dg salah satu petugas front office di sana, saya sbg pengajar baru dan tidak mau ikut ngerumpi tidak pernah tau hal itu.
Dan perlahan sikap mereka aneh. Pelan2 memusuhiku dan dia.
Gosip kami dekat pun cepat menyebar. Entah bagaimana, karna gosip itu kami sering berbagi cerita ttg ketidak nyamanan di kantor.
Sering share pengalaman dia dulu juga di perlakukan sama.
Tibalah di hari dimana aku mengakhiri hub pertunanganku, dg alasan yg tdk perlu ak bagi disini. Tp mmg dr dulu sudah retak.
Dan tdk lama aku dapat panggilan untuk tes pcpm BI. Sangat gembira hingga jadwal mengajarku pun harus ke luar kota. Orang tuaku khawatir takut ak tidak konsen di jalan dan memintaku untuk berangkat bersama tmn kerjaku saja,  akupun mengiyakan. Kok ya pas, mas bing itu juga memiliki jdwal yang sama, kamipun berangkat berdua. Tidak ada yg spesial.
Lalu di jalan pulang aku masih mampir membeli paketan internet ke temanku dan cod di suatu tmpat makan. Di tempat makan itu aku bersama mas bing makan malam bersama karna sambil menunggu kami juga blm makan malam, disana *mereka(2 org kary. front office)* mengaku bertemu kami tapi kami tidak menyapa mereka. Setelah itu ramailah kantor dan jadi permasalahan lagi karna katanya kami *tidak sopan*. Kata2 tidak sopan sebenarnya tidak pantas. Sy dan mas bing lebih tua drpada 2 orang itu. Dan jika mereka melihat kami tidakkah mereka harusnya juga menegur. *aneh si begini aja kok kantor rumpik ya.
Lalu sampailah di suatu hari saya harus brgkat ke bali untuk tes BI. Setiap sabtu sy ijin mengajar untuk alasan keluarga. Hingga untuk tes ke 2 sy harus jujur alasan sy, sy mengatakan sy sedang tes BI. Disitu sya sampai di panggil pimpinan karna itu menimbulkan kecemburuan *what the hell. Apa yg membuat cemburu,  tes juga otak2 gue, duit pp juga duit gue, ijin g ngajar juga g dapet duit, kalo ada yg iri, sana apply juga. 😅menurut saya saat itu sih dalam hati

Lalu di sela itu saya dikirim untuk diklat pengajar di jogja. Sstelah sering ke bali lambung saya terganggu karna di bali sy jarang makan karna lidah jatim saya tidak mudah menerima rasa masakan bali.
Saya sedikit tdk enak badan di jogja, disana mas bing tiba2 ijin untuk ke jogja katanya menemui orang unesco untuk skolah darurat yg ia geluti. Sekalian bertemu saya. Hal itu membuat gosip di kantor kian santer, yang katanya mas bing menjemput sy dg mobil atau bla bla sy tidak tau lagi. *btw mobil2 dia napa lu sewot. Tapi tidak begitu, dia naik bus ke jogja yg katanya janjian dg org unesco. Entahlah saya tidak tahu kebenarannya.

Kamis, 30 November 2017

"Aku sedang berusaha mencintaimu"

Entah aku seperti tidak mengenal dia 100 persen. Semakin dalam aku melihat, semakin aku tidak mengenalnya.
Dia pembohong dalam bnyak hal. Tapi aku tau tujuannya 1, membuatku ttp nyaman disampingnya, membuatku ttp hidup tanpa beban, membuatku tidak sedih dan membahagiakanku.

Banyak hal yg ia tutupi yang semakin hari aku tau kebenarannya membuatku merasa buruk, membuatku merasa bersalah kepadanya.
Aku hanya tau meminta, aku hanya tau bahagiaku, aku hanya tau mauku.
Tapi tidak sekalipun aku melihat dia, apa maunya, sejauh apa batas kekuatannya, seberat apa bebannya, selelah apa dirinya.

Bisakah aku yang seperti itu berkata aku mencintainya?
Bisakah aku yang penuh dg ego berkata aku tidak bisa hdup dgnya?
Pantaskah aku seolah berikrar mau hidup susah dengannya?

Aku semakin jauh melangkah, semakin aku tau. Aku tidak mencintainya..
Aku hanya mencintai diriku. Memikirkan diriku. Tidak sesaatpun aku berusaha mengerti peluhnya.
Bisakah aku disebut wanitanya?
Pantaskah?

Aku tidak tau bagaimana agar membuat dia terbuka, akan apapun.
Ketahuilah sayang....
Aku berusaha mencintaimu...

Rabu, 29 November 2017

Ikhlas

Entah harus dimulai dari mana, aku kira menikah hanya tentang pacaran tidak haram. Cinta. Berdua. Aku dan dia. Tidak juga. Menikah juga ttg kedua keluarga. Apabila mmg ada yg tidak bisa kamu terima, jangan menikah dg dia. Karna ttp menyakitkan saat anaknya membuatmu jatuh cinta dan mertuamu membuatmu sakit. Ikhlas mungkin satu2nya hal yang belum aku miliki. Porsi yang Allah berikan untuk hambanya tdk pernah salah. Tidam berlebihan dan tidak kurang. Pas.
Jd porsi seperti ini memang pas untukku. Dan karena aku mampu menanggungnya.
Mungkin aku wanita kuat, jadi Allah memberiku beban ini.
Mungkin aku wanita yang tangguh, jadi Allah memberiku cobaan yang tidak ada hentinya.
Atau mungkin aku yang kurang ikhlas hingga menganggap ini semua ujian Allah.
Ikhlas.
Ikhlas.
Bagaimana aku mendapatkannya?
Bagaimana aku mengawalinya?

Ikhlas. Temukan aku. Dan ajari aku menguasai ilmumu. Ilmu ikhlas..